Perbedaan RPA dengan Otomasi Tradisional RPA
Perbedaan RPA dengan Otomasi Tradisional RPA terkadang disebut juga dengan robotic digital workplace. Bagi sebagian orang yang belum memahami perbedaan RPA dengan tradisional otomasi terkadang hal ini membuat kebingungan dan salah memahami apa yang dimaksud dengan proses otomasi yang dimaksudkan oleh RPA tersebut. Otomasi tradisional adalah memerlukan integrasi aplikasi pada tingkat basis data atau infrastruktur dan hal tersebut dapat memakan waktu berbulan-bulan untuk diimplementasikan.
Sedangkan RPA adalah bentuk otomatisasi lainnya, dan memiliki beberapa fitur yang membedakan seperti sebagai berikut:
Sedangkan RPA adalah bentuk otomatisasi lainnya, dan memiliki beberapa fitur yang membedakan seperti sebagai berikut:
- RPA bersifat non-intrusif (tidak mengganggu). RPA tetap berada di front end sistem dan tidak mengganggu back end sistem.
- RPA bersifat agnostic atau bekerja lintas tipe aplikasi.
- RPA mampu mengambil tindakan dengan cepat karena kemampuannya untuk meniru peran manusia.
- RPA memiliki sifat yang scalable, sehingga mudah untuk menangani penambahan beban kerja yang dibutuhkan serta mudah di integrasikan.
- RPA dikembangkan untuk mempermudah bagi orang-orang non-teknis untuk menggunakan. Di desain tanpa kode programming sehingga mudah untuk dipelajari.
Mungkin yang paling penting dari semuanya, RPA sangat cepat diimplementasikan, dibandingkan dengan otomatisasi tradisional, yang dapat memakan waktu beberapa bulan. Juga, tidak seperti otomatisasi tradisional, RPA tidak memerlukan integrasi aplikasi, karena RPA menggunakan Users Interface (UI) GUI untuk melakukan tugasnya di berbagai sistem. RPA adalah solusi perbaikan cepat jika dibandingkan dengan otomatisasi tradisional, RPA dapat diimplementasikan dalam hitungan minggu, sementara otomasi tradisional membutuhkan waktu berbulan-bulan. Kadang-kadang RPA dapat digunakan dalam jangka pendek, sampai proyek otomatisasi tradisional dapat direncanakan dan diimplementasikan. Dan terkadang, RPA adalah solusi terbaik untuk integrasi yang membutuhkan akses ke beberapa aplikasi. RPA juga sangat berguna ketika mengotomatisasi aplikasi legacy yang tidak menyediakan API mereka sendiri. Salah satu fitur yang membedakan RPA adalah kemampuannya untuk menghubungkan sistem yang tidak dapat dengan mudah diotomatisasi melalui pendekatan otomasi tradisional. Dengan RPA tidak diperlukan High Level Integration. Namun apakah otomasi tradisional akan hilang? Jawabannya tentulah tidak, karena otomasi tradisional berbasis API tetap diperlukan. Kemampuan otomatisasi tradisional untuk memindahkan sejumlah besar data, dengan cepat, antar sistem tetap tak tertandingi. RPA hanya bekerja pada bagian Users Interface (UI) pengguna.
Sumber: https://www.researchgate.net/publication/332325221_STUDI_LITERATUR_ROBOTIC_PROCESS_AUTOMATION
Tidak ada komentar :
Posting Komentar